Categories
Makanan

Konsumsi Madu Kebanyakan Ada Efek Samping Loh


Meski dikenal dengan berbagai manfaat kesehatannya, efek samping madu juga bisa terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan. Reaksi alergi juga bisa terjadi pada orang yang sensitif terhadap komponen tertentu dalam madu seperti bee pollen. Cara paling aman untuk mengonsumsi cairan bergizi ini adalah meminumnya sesuai anjuran dari dokter.

Jenis Efek Samping Madu

Ada beberapa hal yang bisa terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi madu, antara lain:

Botulisme

Anak-anak di bawah usia 12 bulan tidak boleh mengonsumsi madu dalam jumlah sedikit. Madu bisa berakibat serius, yaitu botulisme.
Botulisme disebabkan adanya infeksi dari jenis bakteri Clostridium botulinum. Penyebabnya, bakteri tumbuh lebih banyak dan berkembang di usus bayi, membuatnya menjadi racun.

Alergi terhadap bee pollen

Pada sebagian orang mungkin alergi atau semsitif terhadap bahan tertentu dalam madu, bee pollen. Jenis alergi ini terbilang langka. Namun, ketika reaksi terjadi, itu bisa serius dan fatal.

Bisa Jadi Gula Jahat

Bagi penderita diabetes, mengkonsumsi madu dapat membuat kadar gula darah naik. Tidak hanya itu, mengoleskan madu secara topikal ke area lubang di perut tempat kateter dimasukkan ke dalam proses dialisis (tempat keluarnya dialisis) dapat meningkatkan risiko infeksi.

Gula Darah Naik

Kandungan gula dalam madu juga bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat drastis. Ketika ini terjadi, rasa lapar sebenarnya meningkat. Ada kemungkinan bahwa ini juga ada hubungannya dengan potensi kenaikan berat badan jangka panjang.

Padahal, asupan gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terkena depresi, demensia, dan menderita jenis kanker tertentu. Karena itu, pastikan Anda memilih madu yang tidak terlalu banyak mengandung gula.

Memilih madu yang tepat

Ada banyak jenis dan merek madu dengan komposisi yang berbeda-beda. Beberapa jenis madu bahkan dapat dicampur dengan sirup atau ditambahkan gula untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.

Untuk itu, pilihlah jenis madu mentah yang lebih aman dikonsumsi. Memang, secara umum harganya jauh lebih tinggi. Namun, madu jenis ini tidak diproses secara berlebihan agar nilai gizinya tetap terjaga.

Sama pentingnya, jangan berikan madu dalam bentuk apa pun, tidak peduli seberapa mahal harganya, kepada bayi di bawah usia 12 bulan. Risiko botulisme sangat berbahaya karena menghasilkan racun dari bakteri Clostridium botulinum.

Setelah 1 tahun, sistem pencernaan mereka cukup berkembang untuk melawan racun. Risiko terkena penyakit ini jauh lebih kecil. Di sisi lain, madu umumnya aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.

Meskipun ada bukti ilmiah yang mendukung beberapa manfaat madu di atas, hasilnya tidak selalu sama. Pasalnya, cara pembuatan madu masih bervariasi dan belum ada standar tunggal.