Categories
Berita Unik

Mending Mulut Pedas Tapi Fakta Atau Kata-Kata Manis Tapi Fake?

Kalian pasti sering bertemu dengan orang yang dimana ada yang memiliki sifat yang kalau ngomong blak-blakan. Entah teman atau anggota keluarga atau bahkan kalian sendiri, mungkin memiliki sifat dimana ngomong blak-blakan. Tanpa memikirkan perasaan orang lain, tanpa memikirkan hati orang lain. Karena kalian berpikir berbicara fakta itu akan lebih baik, daripada harus baik-baik, atau pura-pura. Mending pedas di depan. Tapi itu untuk kebaikan kita daripada kelihatan baik, tapi berniat jahat atau memiliki mulut jahat di belakang.

Mending Mulut Pedas Tapi Fakta Atau Kata-Kata Manis Tapi Fake?

Sebenarnya ada plus minus juga orang yang seperti ini. Tidak selamanya orang yang memiliki mulut pedas itu jahat, kasar, dan orang yang memiliki kata-kata manis tapi fake juga jahat.  Dibilang jahat, keduanya ada buruknya, dibilang baik, ya keduanya ada baiknya juga. Tergantung dari kalian yang akan menanggapinya seperti apa. Karena setiap orang memiliki cara sendiri dalam merespon orang lain. Dan setiap orang memiliki cara tersendiri untuk pendekatan. Misalnya ada orang senang di lembutin, ada orang suka yang to the point, tegas. 

Jadi kalau dibilang mana yang lebih baik, tidak ada yang lebih baik, semua tergantung kebutuhan setiap orang. Misalnya saya orangnya yang blak-blakan, senang dengan sesuatu yang jelas arah dan tujuannya, dan tidak suka yang pura-pura. Maka dari itu, saya sendiri akan lebih prefer dengan memiliki teman yang memiliki mulut pedas, yang kalau gak suka, ya bilang gak suka, yang kalau marah, ya udah bilang marah. Daripada kode-kodean. Jadi mentalnya lebih kuat. Kalau di omongin, atau menerima hujatan, masih selow aja. Kalau itu fakta, ya kenapa harus marah. 

Tapi ada juga orang yang lemah lembut, yang mentalnya kurang kuat, yang memiliki hati sensitif, yang dimarahi sedikit, nangis, dan lain-lain. Ini mereka kebanyakan akan memilih untuk mending memiliki teman yang kalem di depan, di belakang ngomongin juga ya udah. Dia masih bisa kompromi. Dia lebih seneng gitu.