Categories
Berita Unik

Mari Mengenal Halusinogen Yang Membuat Halusinasi

Tahukah anda jamur ajaib yang dulunya dijual bebas di Bali? Ya, produk ini adalah sejenis narkotik halusinogen. Selain jamur ajaib, LSD adalah halusinogen lain yang diketahui. Halusinogen memiliki sifat yang memungkinkan pengguna merasakan sensasi yang berbeda dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Itulah daya tarik kelompok narkoba ini.

Halusinogen memiliki sifat yang memungkinkan pengguna merasakan sensasi yang berbeda dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Itulah daya tarik kelompok narkoba ini.

Mengenal Halusinogen

Halusinogen merupakan golongan narkotika yang dapat mendistorsi persepsi realitas bagi penggunanya. Pengguna halusinogen akan mengalami halusinasi, seperti melihat gambar atau warna tertentu, mendengar suara, dan merasakan sensasi yang tidak ada.

Di masa lalu, halusinogen digunakan untuk penyembuhan atau ritual keagamaan. Namun seiring waktu, obat ini digunakan untuk mengatasi stres, bersenang-senang dengan teman, memiliki pengalaman spiritual, atau bahkan hanya ingin merasa berbeda.
Halusinogen juga bisa didapatkan secara alami dalam bentuk tumbuhan dan jamur, atau bisa juga buatan manusia.

Secara umum halusinogen dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu halusinogen klasik seperti LSD dan obat disosiatif seperti PCP. Kedua jenis halusinogen tersebut masih menghasilkan efek samping yang serupa berupa perubahan suasana hati yang sering berubah secara intens dan cepat.

Oleh karena itu, halusinogen klasik umumnya mempengaruhi waktu tidur, suhu tubuh, kontrol otot, rasa lapar, perilaku seksual, suasana hati, dan persepsi sensasi.

Sementara itu, halusinogen disosiatif mempengaruhi tubuh dengan mengganggu sistem glutamat otak, yang mengatur emosi, respon lingkungan, pembelajaran dan memori dan persepsi rasa sakit.

Efek Samping Halusinogen

Sementara mengkonsumsi halusinogen terlihat menyenangkan. Anda tampaknya dapat melihat sesuatu yang lain yang penuh fantasi dan warna. Namun, apa yang dirasakan tidak seindah dampaknya.

Konsumsi halusinogen dapat menimbulkan efek samping jangka panjang berupa psikosis yang menyebabkan paranoia, perubahan suasana hati, gangguan penglihatan dan gangguan berpikir.

Dalam beberapa kasus, pengguna halusinogen dapat mengembangkan gangguan persepsi persisten halusinogen (HPDD), di mana halusinasi terjadi terus menerus. Penggunaan halusinogen jangka panjang bahkan dapat menyebabkan kehilangan ingatan, penurunan berat badan, gangguan bicara, depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan bahkan kematian.

Halusinogen adalah jenis narkotika yang menyebabkan penggunanya berhalusinasi. Perasaan ini menyebabkan halusinogen dikonsumsi oleh sebagian orang. Namun, ada efek samping jangka panjang yang bisa dirasakan dari penggunaan halusinogen.

Selain itu, memiliki, mengkonsumsi atau mengedarkan narkoba di Indonesia merupakan perbuatan melawan hukum dan diancam dengan hukuman mati.